Informasi di atas menjanjikan optimisme, bahwa film Indonesia yang dikerjakan dengan sungguh-sungguh dan ditunjang promosi yang serius akan sukses meraih penonton. Perolehan jumlah penonton film Indonesia sampai Juli 2016 ini, lebih tinggi 12,5% dari periode setahun penuh 2015. Sedangkan market share nya mencapai 30%, jauh di atas tahun 2015 yang yang market share nya hanya 20%, walaupun masih di bawah tahun 2008 yang mencapai 56%. Padahal jumlah layar bioskop terus meningkat dengan pertumbuhan sekitar 9% per tahun. Pada tahun 2011 ketika film impor sempat tidak masuk selama 6 bulan, ternyata berimbas negatif terhadap film Indonesia yang turun perolehan penontonnya 2% dari tahun 2010 padahal jumlah film beredar naik 7%. Jelas bahwa pola habit menonton film Indonesia ikut turun, dan kompetisi yang selalu dicurigai memojokkan film Indonesia tidak terbukti.
Perkembangan industri film Indonesia memang membutuhkan penanganan yang berpihak kepada perlindungan penonton. Agar citra film Indonesia tetap terjaga, dengan kepercayaan penonton yang terus terbangun oleh film-film berkualitas, dan dikerjakan dengan kreatifitas yang dekat dengan selera penontonnya. Tim yang melakukan seleksi kelayakan film Indonesia yang akan beredar di bioskop sangat dibutuhkan untuk kemajuan industri, walaupun ditanggapi dengan berbagai sikap pro dan kontra. Tetapi bukankah hanya kegagalan yang akan dicapai ketika kita berusaha menyenangkan semua pihak...?
*)Data diambil dari Materi Presentasi Halal Bihalal 2016 CINEMA 21 di XXI Club, Jakarta 25 Juli 2016.
Penulis:
Chand Parwez
Penulis:
Chand Parwez