Mendengar judul film WAALAIKUMUSALAM PARIS (selanjutnya WP) ingatan kita akan segera melayang pada salah satu film terlaris Indonesia tahun 2014, ASSALAMUALAIKUM BEIJING. Memang ada kesamaan di antaranya keduanya, yakni sama-sama diproduksi oleh Maxima Pictures, namun untuk penyutradaraan, WP dipercayakan kepada peraih sutradara Terpuji Festival Film Bandung 2015, Benni Setiawan. Lalu seperti apa filmnya?
Tadi malam, 16 Maret 2016, show pukul 19.15, FFBComm (Forum Film Bandung Community) berkesempatan hadir dalam acara nonton bareng film WP. Hadir dalam kesempatan tersebut, sutradara Benni Setiawan didampingi oleh dua aktor utamanya, Nino Fernandez (Cokelat Stroberi, 99 Cahaya di Langit Eropa) dan Velove Vexia (Cewek Gokil, Mika). Meet & Greet yang diselenggaraakan di XXI Empire BIP (Bandung Indah Plaza) ini cukup meriah dan dipadati penonton.
Anggota FFBComm bersama Benni Setiawan, Nino Fernandez dan Velove Vexia |
Film WP bercerita tentang mimpi seorang Itje (Velove Vexia) gadis dari desa Bojong yang ingin pergi liburan, shopping (belanja) dan selfie-selfie di Paris. Oleh karenanya, ia menikah dengan seorang Ement (Nino Fernandez) bule asal Perancis yang akhirnya menjadi seorang muallaf. Mimpi Itje bagaikan merefleksikan bagian dari kultur warga desa Indonesia yang memang masih melihat pesona “bule” sebagai sesuatu yang wah, dan bisa dijadikan senjata pamer bagi tetangga sekitar desa.
Perjalanan Itje ke Paris rupanya tidak seindah yang dibayangkan. Impian dan harapan Itje pupus sudah kala dirinya sudah berada di Paris (bukan perempatan Ciamis, ya). Memang apakah yang terjadi? Lalu bagaimana reaksi Itje? Apakah ia menggugat cerai suaminya? Apakah ia terus menerus menyalahkan suaminya bahwa ia telah menipunya? Atau justru Itje mencari laki-laki lain untuk mewujudkan mimpinya? -Ah saya sok lebay gini ya, xixixixi-
Pemain dan sutradara WP saat diwawancarai oleh media |
Menilik judul ada unsur yang menurut hemat saya, justru tidak akan menarik penonton untuk pergi ke bioskop. Pertama adalah unsur religi lewat Waalaikumsalam. Kenapa demikian? Hampir sebagian besar film (berjudul) religi hanya menjadi teknik marketing yang pada akhirnya muatan tidak sejalan dengan judul filmnya. Percaya, meski WP mengklaim diri sebagai drama komedi, unsur religi dalam film ini begitu cermat dan apik diramu oleh Benni Setiawan yang sekaligus juga berperan sebagai penulis skenarionya.
Selanjutnya, unsur luar negeri. PARIS. Di saat beberapa film mengambil setting luar negeri sebagai daya tarik dan menjajakan pesona kemewahan, justru WP hadir dengan sudut pandang lain. Jika kamu termasuk yang antipati terhadap film dengan setting luar negeri karena khawatir tidak mengangkat nilai keIndonesiaan, boleh saya bilang WP tidak termasuk.
Film yang juga dibintangi oleh Joe P. Project dan Lidya Kandou ini serentak tayang di bioskop tanah air mulai hari ini, 17 Maret 2016. Oia, film ini juga didukung oleh dua aktor hebat yakni Tanta Ginting (Peraih Piala Terpuji FFB 2014 kategori Pemeran Pembantu Pria Terpuji) dan Boris Bokir (Nominee Pemeran Pembantu Pria Terpuji FFB 2015).
Masih ragu buat nonton? Jangan sampai begitu kamu pergi ke bioskop, filmnya sudah Waalaikumusalam.