Untuk informasi dan aktivitas FFB terkini, tonton video terbaru di Channel Youtube kami. Subscribe Here!

Mencintai Kekayaan Indonesia lewat Film Kulari Ke Pantai





     Tidak sulit untuk menghitung jumlah film anak di industri film Indonesia. Terlebih jika ditambah kriteria "ditonton orang banyak" pilihan akan semakin mengerucut. 2 film produksi Miles Film mungkin yang banyak diingat orang yakni Petualangan Sherina (2000) dan Laskar Pelangi (2008). Setelah itu nyaris tak ada lagi film anak yang menjadi box office di deretan film Indonesia terlaris setiap tahunnya.

    10 Tahun berlalu dari Laskar Pelangi, Miles Film kembali hadirkan film anak yang judulnya diambil dari salah satu penggalan puisi Ada Apa Dengan Cinta, KULARI KE PANTAI. Kali ini Miles Film bekerjasama dengan Ideosource Enterteainment, BASE & GO - Studio.

     Film yang penyutradaraannya kembali diserahkan kepada Riri Riza, Kulari Ke Pantai mengemas dirinya dengan format perjalanan (dikenal dengan istilah road movie) yang seru, lucu dan menghibur untuk anak dan keluarga.

     Mendapuk dua pemain cilik baru yakni Maisha Kanna sebagai Sam dan Lil'li Latisha sebagai Happy, Kulari Ke Pantai menyajikan sudut pandang filmnya dari kacamata anak-anak, bukan bagaimana orang dewasa memandang persoalan anak.

     Ditemui di 81 Sky Resto di kawasan Setiabudhi Bandung, Maisha dan Lil'li banyak bercerita mengenai perjalanan dan pengalaman mereka selama syuting film Kulari Ke Pantai. Film yang bercerita tentang perjalanan darat dengan mobil dari Jakarta ke Banyuwangi ini, menjalani syuting seperti cerita filmnya. Syutingnya pun dilakukan dengan perjalanan darat di tempat-tempat yang ada di filmnya kurang lebih dengan 30 mobil. 

Para pemain film Kulari Ke Pantai
 Perjalanan bermula ketika Sam (10 tahun), si anak pantai asal Rote-NTT berserta ibunya Uci (Marsha Timoty) akan melakukan perjalanan darat berdua saja untuk menemui surfer idola Sam di pantai G-Land. Sehari sebelum keberangkatan, sepupu Sam, Happy (12 tahun) yang sangat berbeda dengan Sam berulah saat kumpul keluarga di Jakarta. Di hadapan banyak orang, Happy merendahkan Sam. Ibu Happy, Kirana, meminta Happy ikut dalam perjalanan Sam dan Uci dengan harapan ia bisa mengenal & menghargai sepupunya lebih baik.

     Dari perjalanan darat ini justru Riri Riza mengenalkan banyak kekayaan dan keragaman Indonesia pada penonton melalui tokoh Sam dan Happy. Sebagai film anak yang dikemas dalam format perjalanan dan sedikit musikal, Kulari Ke Pantai adalah oase di tengah film Indonesia yang saat ini dipenuhi oleh film horor "asal jadi".

     Film yang skenarionya ditulis keroyokan oleh Mira Lesmana, Riri Riza, Gina S. Noer dan Arie Kriting ini sudah tayang di bioskop sejak 28 Juni 2018 lalu. Hingga artikel ini ditulis, KuLari Ke Pantai tayang di 8 dari 9 bioskop Cinema XXI Bandung. Hanya Braga XXI yang tidak menayangkan hari ini (sebelumnya di Braga XXI pun tayang).

    Segerakan untuk nonton film ini, jangan pernah berkata film Indonesia kekurangan film anak, jika pas ada kamu memilih tidak menontonnya.

Post a Comment

Terima kasih sudah mengunjungi website resmi Festival Film Bandung. Sila tinggalkan jejak di kolom komentar. Hindari spamming dan kata-kata kasar demi kenyamanan bersama.
© Forum Film Bandung. All rights reserved.