Untuk informasi dan aktivitas FFB terkini, tonton video terbaru di Channel Youtube kami. Subscribe Here!

Nonton Bareng "Untuk Angeline", Hadirkan Kisah Haru



Tidak ada orangtua yang tidak sayang terhadap anak-anaknya. Apapun akan orang tua lakukan demi anak-anaknya. Menjaganya. Memberinya makan. Menyekolahkannya.

       Beberapa bulan lalu, media pemberitaan di Indonesia sempat heboh oleh kasus kematian seorang bocah bernama Engeline yang diduga dianiaya oleh ibu tirinya hingga meninggal dunia. Kasus ini menjadi pengecualian bahwa ternyata masih ada saja orangtua yang tidak menyayangi anaknya. Tentu kasus ini sungguh sangat menyayat hati terlebih untuk para kaum ibu. Namun di sini, tidak akan membahas kisah nyata Engeline, kita akan lebih fokuskan pada cerita Engeline yang sudah diadaptasi ke dalam film layar lebar UNTUK ANGELINE.

        Berangkat dari kasus tersebut, sebuah rumah produksi Citra Visual Sinema mencoba menghadirkan Engeline ke media audio visual. Dikatakan Niken Septikasari, salah satu produsernya, Untuk Angeline hadir sebagai kampanye stop anti kekerasan terhadap anak. Lalu bagaimana kisah Angeline yang dihadirkan dalam film ini.
Aktor cilik Naomi Ivo berperan sebagai Angeline


      Mendapuk Kinaryosih (Mars, Mendadak Dangdut) sebagai ibu Samidah, ibu kandung Angeline dan kembali diduetkan dengan Teuku Rifnu Wikana (Mars, Dibalik 98) sebagai suami Samidah lalu disolidkan dengan Naomi Ivo (Miracle: Jatuh Dari Surga) sebagai Angeline, jelas modal awal UNTUK ANGELINE untuk tampil prima. Cerita bermula saat Samidah melahirkan Angeline namun tidak bisa membayar tagihan rumah sakit. Lalu tercetuslah ide suaminya untuk "menjual" Angeline tapi tanpa sepengetahuan Samidah. Adalah John (Hans De Kreker - Bulan Terbelah di Langit Amerika) dan Terry (Roweina Umboh - Air Mata Surga) yang beruntung mengadopsi Samidah. Dalam perjalanannya John begitu menyayangi Angeline sebaliknya Terry tidak. Melihat Terry yang diperankan oleh Roweina nampaknya hampir tidak mungkin jika Terry berperan protagonis. Xixiixix. Lalu bagaimana perjalanan Angeline?

Berturut-turut dari sebelah Kanan, Jito Banyu (Sutradara), Kinaryosih (Ibu Samidah), Naomi Ivo (Angeline), Niken Septikasari (Produser), Roweina Umboh (Terry), Teuku Rifnu Wikana (Suami Samidah)

     Saya dan rekan-rekan FFBComm (Forum Film Bandung Community) berkesempatan hadir di nonton bareng Untuk Angeline tadi malam, 24 Juli 2016 pukul 19.00 WIB di studio 4 XXI Ciwalk yang dihadiri oleh seluruh cast & crew mulai dari produser, sutradara, pemain utama hingga pemain pendukung. Nampaknya, tim Untuk Angeline cukup serius dengan filmnya. Sebelum nonton, diawali pula oleh press conference secara terbatas dengan beberapa media yang diundang.  Suasana bioskop saat itu cukup ramai karena selain Kinaryosih, Naomi Ivo, Teuku Rifnu Wikana dan Roweina Umboh, hadir pula aktor senior Paramitha Rusady yang turut bermain dalam film tersebut. Rasanya kalau para pecinta drama seri SURGA YANG KE-2 yang selalu melihat Roweina dan Paramitha tidak pernah akur, maka tadi malam adalah kesempatan yang langka melihat mereka berdampingan. Xixixixi. Dan kami pun tidak menyiakan-nyiakan untuk mengabadikan moment tersebut.
FFBComm bersama dengan Paramitha Rusady dan Roweina Umboh

      Selesai berburu foto, kami sudah siap menonton dan masuk studio. Rasanya film memang diputar telat setengah jam dari jadwal yang tertera di tiket bioskop. Hm...entah karena menunggu Bapak Ridwan Kamil, Walikota Bandung dan juga Bapak Deddy Mizwar wakil Gubernur Jawa Barat, yang tadi malam juga turut memeriahkan nonton bareng Untuk Angeline. . 
FFBComm berwelfie ria sebelum nonton bareng Untuk Angeline


       Penuh sesaknya suasana studio tidak mengurangi rasa khidmat kami dalam menonton. Terbukti, saya contohnya dua kali menitikan air mata. Pertama selain haru karena kisahnya, juga performa Kinaryosih dan Naomi Ivo memang layak diapresiasi. Untuk Angeline semakin menunjukkan bahwa Kinaryosih adalah aktor paling cocok memerankan sosok ibu lugu dan tertindas.

     Secara keseluruhan, terlihat sekali sang sutradara sangat berhati-hati dalam penggarapan filmnya, terutama bisa dilihat dari bagaimana pembangunan karakter Terry dan Angeline. Sebagai sebuah karya memang Untuk Angelina memang tidak sempurna, tapi setidaknya niatan positif film ini memang harus kita hargai.

      Penasaran bagaimana filmnya diramu?

      Film yang juga didukung oleh pemerhati anak Dewi Hughes dan Kak Seto ini sudah mengudara di bioskop sejak 21 Juli 2016 dan saat ini masih tayang di berbagai bioskop di tanah air. Selamat berapresiasi


Bu Hakim, ijinkan saya tetap berdiri di persidangan sampai ada keadilan untuk Angeline.


oleh : Raja Lubis (Blogger, Komandan FFBComm)

Post a Comment

Terima kasih sudah mengunjungi website resmi Festival Film Bandung. Sila tinggalkan jejak di kolom komentar. Hindari spamming dan kata-kata kasar demi kenyamanan bersama.
© Forum Film Bandung. All rights reserved.