Untuk informasi dan aktivitas FFB terkini, tonton video terbaru di Channel Youtube kami. Subscribe Here!

Dawn of the Planet of the Apes, konflik Manusia vs Kera dan Kera vs Kera yang dikupas secara rinci dan cerdas!





Oleh Ardityo Danoesoebroto, S.Si., M.T.  
(FORUM FILM BANDUNG)

My Rating : 8.4/10
 

 The Movie Poster & Caesar (Andy Serkis)

Film ini mengambil setting delapan tahun setelah kejadian Rise of The Planet of The Apes dan pada saat eksperimen medis terhadap kera di Gensys Corporation, ilmuwan tanpa menyadari telah membuat virus mematikan. Adalah "Simian Flu" dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, memusnahkan hampir seluruh umat manusia. Sementara kera hiper-cerdas, melarikan diri ke hutan dan  membuat komunitas mereka sendiri. Bertahun-tahun berlalu dengan tidak ada kontak antara species kera dan manusia memungkinkan Caesar (Andy Serkis), pemimpin kera untuk mengasumsikan kerabat primata mereka, manusia sudah lama punah. Tetapi ketika sekelompok kecil manusia ditemukan di dekat desa kera, Caesar mengirimkan Koba  (Toby Kebbell) untuk mengikuti mereka kembali ke pemukiman mereka maka oleh itu Caesar mengetahui dimana species manusia itu tinggal.

Koba (Toby Kebbel)

Dalam sebuah unjuk kekuatan kera, Caesar  menghadap manusia di kubu/pemukiman mereka di San Francisco dan memperingatkan mereka agar tidak pernah melakukan perambahan di wilayah kera lagi. Tetapi Malcolm (Jason Clarke), bersama dengan pacarnya/dokter Ellie (Keri Russell) dan putranya Alexander (Kodi Smit-McPhee),  menyadari bahwa  manusia sangat membutuhkan akan sumber daya baru dan kembali ke hutan untuk memohon Caesar mengizinkan mereka untuk memperbaiki bendungan yang rusak yang berada dekat dengan rumah kera. Sebuah aliansi yang baik terbentuk antara manusia dan kera tetapi mulai tergoyah ketika Koba yang tetap pada pendiriannya dan tidak percaya akan manusia dan mengancam untuk menciptakan bencana perang antara manusia dan kera.

Malcolm (Jason Clarke)

Dawn of the Planet of the Apes merupakan salah satu film yang terbaik dalam hal berfokus pada wabah dan keniscayaan tragis perang yang tak terelakkan. Film ini mengupas secara cerdas dan rinci bagaimana sebuah konflik terjadi dan menjabarkan dengan cara meyayat perasaan kita bagaimana pada kedua sisi kera dan manusia tidak bisa adanya jaminan perdamaian. Segala sesuatu tentang film inipun fenomenal, dari atas ke bawah. Film ini berhasil menciptakan dunia fiksi ilmiah yang mulus dan masuk akal di setiap kesempatannya. Dan lucunya saya benar-benar percaya bahwa film berdurasi dua jam film ini benar-benar ada kera-kera yang dapat berbicara :).

 Ellie (Keri Russell)-kiri, Alexander (Kodi Smit-McPhee)-kanan

Untuk ornamen film  adalah benar-benar spektakuler dan animasi yang luar biasa, terutama gerak kera yang dilakukan di luar setting studio konvensional. Penata musik yang menggigit oleh Michael Giacchino adalah fantastis terutama pada adegan-adegan laganya, seperti ketika adegan kera-kera menyerbu pemukiman manusia atau kera-kera yang tembus keluar dari badai api. Para pemain kera sangat meyakinkan seperti : Andy Serkis (Caesar) , Toby Kebbell (Koba) dan Nick Thurston (Blue Eyes), walaupun terselubung oleh CGI namun demikian memberikan pertunjukan yang penuh dengan semangat dan jiwa. Jason Clarke memainkan orang yang "masuk akal" dan "manusia yang baik dan penuh hati" dengan sangat baik, dan Keri Russell berperan baik sebagai Ellie sang wanita dokter medis yang terlatih.

Blue Eyes (Nick Thurston)

Selain film dikemas dengan sutradara besar dan pemain besar, film ini juga berhasil untuk terus bercerita lurus tidak kesana-kemari diceritakan dengan tepat dan persis tanpa mengganggu kesenangan anda. Sutradara Matt Reeves memberikan franchise ini nada baru. Blockbuster saat ini cenderung menjadi ultra/sangat serius dan gelap, dan Reeves adalah salah satu sutradara langka yang bisa membawa atmosfer yang berbeda, beberapa adegan laganya pun di-shoot secara menakjubkan dan berhasil menampilkan horor dan kekerasan pertempuran antara manusia dan kera atau antara kera dan kera.

Sementara film ini sedang berputar di bioskop dan mendapat feedback yang fantastis, pembicaraan untuk sequel selanjutnya sedang dipersiapkan tetapi judul film sequel ini masih belum ditentukan dan rencana release pada tahun 2016.

Post a Comment

Terima kasih sudah mengunjungi website resmi Festival Film Bandung. Sila tinggalkan jejak di kolom komentar. Hindari spamming dan kata-kata kasar demi kenyamanan bersama.
© Forum Film Bandung. All rights reserved.